London - UEFA mengancam mencoret klub yang gagal memenuhi ketentuan Financial Fair Play di kompetisi Eropa. Dengan pertimbangan hak siar, pihak Juventus meragukan keseriusan janji otoritas sepakbola Eropa tersebut.
Financial Fair Play
pada intinya adalah upaya UEFA untuk menghindarkan klub-klub
profesional dari melakukan pengeluaran berupa pembelian pemain tanpa
terkontrol dan mengakibatkan neraca keuangan menjadi defisit. Kondisi
tersebut dikhawatirkan akan membuat klub mengalami masalah keuangan dan
mengancam kelangsungan klub bersangkutan dalam jangka panjang.
Dengan
pola belanja banyak klub yang dianggap sudah di luar akal sehat, UEFA
pun mewajibkan klub-klub untuk mematuhi aturan soal Financial Fair Play
tersebut. Ancamannya serius, klub yang tidak mampu mengikuti aturan
tersebut akan dilarang tampil di Liga Champions dan Liga Europa.
Namun upaya UEFA menegakkan aturan tersebut kini dipertanyakan kubu Juventus. Presiden Bianconeri,
Andrea Agnelli, menyangsikan organisasi pimpinan Michel Platini itu
akan benar-benar melarang sebuah klub berpartisipasi andai tak memenuhi
ketentuan soal Financial Fair Play.
"Saya sepenuhnya
mendukung prinsip itu dan ingin melihat apa yang akan terjadi saat nanti
itu benar diterapkan. Apakah Anda akan menghukum tiga tim dari
keikutsertaannya di Liga Champions?," seru Agnelli.
"Siapa yang
pergi ke pemilik hak siar dan mengatakan 'oops, kami tidak bisa
memainkan tim ini'. Itu akan menjadi pertanyaan terhadap nilai yang
dipunya pemegang hak siar, bukan begitu?" lanjut dia kemudian.
Sejauh
ini beberapa klub raksasa di Eropa masih belum mampu menciptakan
kondisi keuangan yang sehat. Chelsea dan Manchester City misalnya,
hingga musim lalu mereka masih merugi dalam jumlah besar. Kondisi serupa
terjadi juga di Spanyol dan Italia.
Thursday, October 18, 2012
Juventus Tak Yakin UEFA Tegas Soal Financial Fair Play
6:36 AM
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
salam buat pembaca blog noe